Minggu, 20 November 2016

LRP-6 SMPN 155 TEBET JAKSEL

RENCANA ANGGARAN BANGUNAN (RAB)

Desain rumah minimalis modern tipe 36

Luas lantai 1: 46 m2

Luas lantai 2: 42 m2

RAB: Rp360 juta - Rp400 juta

Rumah tipe 36 satu ini dibuat di atas lahan 6 m x 11 m. 

Ruang-ruang yang terdapat di lantai 1 adalah ruang semi privat, seperti ruang tamu, ruang keluarga, dapur, kamar mandi, dan tempat mesin cuci.

Sedangkan di lantai 2, ruangan yang terdapat di sana adalah ruangan privat, yaitu tiga kamar tidur dan kamar mandi.

desain rumah minimalis modern - Rumah123.com

Desain rumah minimalis modern yang sempit dan memanjang ke belakang

Luas lantai 1: 52,5 m2

Luas lantai 2: 42 m2

RAB: Rp400 juta - Rp 450 juta

Memiliki luas lahan 5,4 m x 15 m memanjang ke belakang, sang arsitek membuat hunian ini menjadi dua lantai.

Ruangan yang terdapat di bangunan rumah ini yaitu ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dapur, kamar mandi, tempat cuci dan jemur, kamar pembantu, kamar tidur utama, kamar tidur anak, dan carport.

desain rumah minimalis modern - Rumah123.com

Desain rumah minimalis modern 1 lantai di gang sempit

Luas bangunan: 96 m2

RAB: Rp400 juta - Rp500 juta

Berada di dalam gang, rumah ini memiliki luas lahan 12 m x 14 m. 

Lantaran di gang, rumah ini tidak memiliki carport, sehingga hanya dibuat garasi untuk 3 sepeda motor.

desain rumah minimalis modern - Rumah123.com

Ruang-ruang yang dibutuhkan adalah satu kamar tidur utama, dua kamar tidur anak, dan musala.

Rumah terasa luas dan lega, bahkan masih ada ruang untuk gudang di bagian belakang.

Kamar tidur diletakkan di depan dan samping belakang, sehingga ada sisa ruang untuk ruang keluarga dan ruang makan.

Gudang yang terdapat di bagian belakang juga bisa dijadikan kamar pembantu jika suatu saat dibutuhkan.

Desain ini juga bisa diaplikasikan untuk rumah dengan mobil kecil. 

Taman belakang yang ada bisa memberikan cahaya dan udara alami pada siang hari.

Bahkan kamar-kamar di sampingnya bisa mengandalkan cahaya dan udara dari taman tersebut.

Desain rumah minimalis modern bergaya industrial 2 lantai

Luas lantai 1: 57,5 m2

Luas lantai 2: 50 m2

RAB: Rp230 juta - Rp280 juta

Rumah dengan luas lahan 10 m x 20 m ini memiliki beberapa kebutuhan ruang.

Di lantai 1, terdapat garasi untuk satu mobil dan dua motor, ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dapur, dan kamar tidur utama.

desain rumah minimalis modern - Rumah123.com

Sedangkan kebutuhan di lantai 2, adalah dua kamar tidur dan ruang cuci dan jemur.

Dengan lahan yang cukup luas, bagian belakang rumah bisa dikembangkan lagi nantinya sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Desain rumah minimalis modern 60 m2 dua lantai

Luas lantai 1: 51,6 m2

Luas lantai 2: 58 m2

RAB: Rp440 juta - Rp550 juta

Rumah dengan luas lahan 6 m x 12 m ini terdiri dari dua lantai.

Di lantai 1, terdapat ruang-ruang seperti dapur, kamar mandi, tempat mencuci pakaian, garasi, dan musala kecil. 

Sedangkan di lantai dua, terdapat empat kamar tidur dan satu kamar mandi.

desain rumah minimalis modern - Rumah123.com

Lantaran lahan yang terbatas, ada beberapa ruang yang harus dikorbankan.

Misalnya di lantai 1, garasi mobil harus berupa carport saja. Musala pun harus berbagi dengan ruang lainnya. 

Tangga juga dibuat tanpa split level, yang biasanya berguna untuk orang beristirahat sejenak ketika menaiki tangga.

Walaupun akan sedikit melelahkan penghuni rumah, cara ini diaplikasikan untuk menghemat ruangan.

Desain rumah minimalis modern penuh kaca

Luas lantai 1: 78,25 m2

Luas lantai 2: 45 m2

RAB: Rp490 juta - Rp600 juta

Dengan luas lahan 8 m x 15 m, hunian ini dibuat menjadi dua lantai.

Di lantai 1, terdapat kamar tidur utama dengan kamar mandi dalam, ruang keluarga, ruang tamu, ruang makan, dapur, serta carport.

Di lantai 2, terdapat dua kamar tidur anak, tempat jemur, dan teras.

desain rumah minimalis modern - Rumah123.com

Desain tampilan rumah dibuat sederhana dengan menggunakan atap satu sisi dengan aliran yang mengarah ke belakang.

Tema gaya rumah diambil dari desain modern yang disesuaikan dengan iklim tropis Indonesia.


 

Cara Membuat Rencana Biaya Bangun Rumah (RAB)=Rp.375 juta

 

Rencana anggaran biaya bangun rumah (RAB) dapat dihitung dengan 2 cara, yaitu dengan sistem meter persegi  bangunan rumah dan sistem analisa harga satuan bangunan. Setiap cara menghitung RAB ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Sistem meter persegi bangunan rumah dari segi perhitungan waktu akan lebih cepat daripada sistem analisa harga satuan bangunan. Di sisi lain, sistem analisa harga satuan bangunan akan memberikan tingkat ketelitian yang lebih baik daripada sistem per meter persegi bangunan rumah.

Sistem Per Meter Persegi 

Untuk sistem hitungan anggaran bangun rumah ini hanya dibutuhkan 2 data, yaitu luas bangunan rumah yang akan dibangun dan harga bangunan untuk setiap m2 disesuaikan dengan waktu dan lokasi pembangunan. Dua data yang dibutuhkan cukup simpel sehingga akan hemat waktu.

Misalkan Anda ingin membangun sebuah rumah sederhana di kota Jakarta. Rumah tersebut memiliki lebar 10 m dan panjang 15 m. Harga bangunan setiap m2 dibandrol Rp 2,5 juta. Luas bangunan mula-mula dihitung untuk mengetahui biaya bangun rumah tersebut. Luas bangunan tersebut yaitu 10 m x 15 m = 150 m2. Adapun RAB rumah sederhana Anda adalah sebesar 150 m2 x 2,5 juta rupiah = Rp 375 juta.

Tentu perhitungan di atas hanya contoh. Harga bangunan untuk setiap per meter persegi bergantung dengan lokasi dan waktu pengerjaan rumah. Nilainya dapat lebih kecil atau sebaliknya.

Sistem Analisa Harga Satuan Bangunan

Sistem hitung ini akan mebutuhkan waktu yang lebih, tetapi hasil perhitungan akan lebih teliti. Perhitungan RAB dengan sistem ini dimulai dengan membuat gambar rumah yang ingin dibangun, mendaftar spesifikasi material dan syarat bangunan, merinci daftar pekerjaan, dan menghitung volume item pekerjaan. Tidak hanya itu, Anda juga harus mendaftar harga upah tukang dan bahan, menganalisis harga satuan tiap item pekerjaan, menjumlah harga secara keseluruhan dan memperhitungkan PPN 10% serta untung untuk kontraktor.

Gambaran awal dan rencana material merupakan data awal yang harus Anda siapkan. Masing-masing item pekerjaan akan dihitung volumenya berdasar pada gambar bangunan yang telah disertai dengan ukuran. Harga satuan pekerjaan dapat dihitung dengan mengalikan volume dengan harga satuan.

Misalkan pada gambaran yang di buat terdapat item pemasangan batu kali 10 m2. Biaya pada item pekerjaan ini dapat dihitung dengan mengalikan volumenya 10 m2 dengan harga satuan misal Rp 300 ribu. Adapun biaya untuk item pemasangan batu didapat Rp 3 juta.


 

Estimasi Membangun Rumah Sendiri Dengan Biaya Rp 300 Juta

https://www.depok24jam.com/wp-content/uploads/2018/03/rumah.jpg

Banyak keuntungan yang didapat ketika membangun rumah sendiri. Menghemat keuangan tentu saja. Menyesuaikan desain eksterior dan interior sesuai keinginan sudah pasti. Dan gak perlu deh bayar duit bulanan seperti nyicil KPR.

Nah, buat kamu yang punya duit tunai untuk membangun rumah sendiri, selamat ya. Kamu termasuk salah satu orang yang beruntung. Tapi sebelum membangun rumah sendiri, ada baiknya kamu estimasikan dulu biaya dan tetek bengeknya.

Berikut ini Depok24jam merangkum besaran estimasi biaya membangun rumah sendiri dengan budget Rp 300 juta. Yuk langsung simak aja.

1. Tentukan perhitungan awal

Katakanlah kamu sudah mengantongi duit Rp 300 juta buat bangun rumah sendiri. Kamu hanya tinggal menentukan spesifikasi dan bahan bangunan buat rumah idamanmu.

Misalkan kamu berencana membangun rumah berlantai satu di atas lahan 70 meter persegi dengan luas bangunan 36 meter persegi. Sementara spesifikasi yang direncanakan adalah sebagai berikut.

– Dinding bata merah
– Kusen meranti
– Lantai keramik
– Atap genteng beton
– Pintu panel
– Jendela rangka kayu
– Plafond triplek rangka kayu
– Listrik PLN 1300 watt
– Sanitary closet jongkok
– Air PAM
– Struktur beton bertulang

2. Tentukan lokasi

Buat yang pengin membangun rumah sendiri, langkah lain yang harus dilakukan adalah menentukan lokasi. Sebab, pemilihan lokasi bisa menentukan besar kecilnya pengeluaran biaya.

Kalau kamu punya budget Rp 300 juta buat membangun rumah, kamu bisa cari lokasi yang harga tanahnya masih murah. Kamu misalnya bisa mencari lahan per meternya sekitar Rp 1 juta.

Ada beberapa daerah yang harga tanahnya di bawah Rp 1 juta. Misalnya di Jonggol, Kabupaten Bogor atau Sawangan, Kota Depok dan lokasi lainnya.

Untuk membangun rumah di atas luas lahan 70 meter persegi berarti biaya yang harus kamu keluarkan untuk membeli tanah tersebut sebesar Rp 70 juta.

3. Biaya jasa tukang

Membangun rumah sendiri sudah pasti membutuhkan tukang. Kamu bisa cari tukang bangunan yang udah biasa ngebangun rumah di area sekitar kamu.

Untuk membangun rumah sederhana, biasanya diperlukan dua tukang dan lima asisten. Makin banyak personel, makin cepat rumah selesai.

Katakanlah biaya untuk tukang biasanya berkisar antara Rp 150.000 per hari. Sementara untuk asisten tukang per harinya dibayar Rp 100.000 per hari. Maka biaya yang perlu dikeluarkan mencapai Rp 800.000 per hari.

Pembangunan rumah biasanya rampung sekitar empat bulan untuk bisa ditempati. Jadi kalau dihitung secara keseluruhan, biaya untuk tukang saja mencapai sekitar Rp 76.800.000.

Rincian perhitungannya: Rp 800.000 x 4 bulan (96 hari kerja) = Rp 76,8 juta.

4. Hitung luas bangunan

Luas bangunan menjadi salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam mengatur biaya pembangunan rumah.

Misalnya kamu sudah punya lahan 70 meter persegi dan segera membangun rumah sederhana dengan luas bangunan mencapai 36 meter persegi.

Biaya bangunan dihitung dengan skema per meter persegi. Kalau biaya bangunan dihitung Rp 2 juta per meter persegi, maka total biaya yang harus dikelaurkan untuk rumah seluas 36 meterpersegi mencapai Rp 72 juta.

5. Biaya-biaya lain membangun rumah

Punya budget Rp 300 juta buat membangun rumah sendiri bisa mencukupi bisa juga tidak. Itu akan tergantung apakah kamu mengatur dan merencanakan sesuai perhitungan atau gak.

Tapi, selain biaya-biaya di atas, kamu juga harus menyiapkan anggaran lain. Misalnya biaya untuk pembelian furnitur, peralatan elektronik, perlatan dapur, pembelian hiasan taman dan biaya pembelian perabotan rumah tangga lain.

Setidaknya, kamu harus menyisihkan 15 persen buat biaya lain-lain dari total budget. Maka anggaran biaya lain-lain tersebut mencapai Rp 45 juta.

Nah, sekarang mari kita jumlahkan biaya pengeluaran membangun rumah sendiri seperti yang telah dihitung di atas.

Biaya pembelian lahan= Rp 70 juta
Biaya tukang= Rp 76,8 juta
Biaya bangunan= Rp 72 juta
Biaya lain-lain= Rp 45 juta

Total= Rp 263,8 juta

Di atas telah kita hitung total biaya pembangunan rumah sendiri. Dari budget Rp 300 juta, kebutuhan membangun rumah sendiri mencapai Rp 263,8 juta. Artinya terdapat sisa Rp 36,2 juta. Sisa tersebut bisa kamu manfaatin untuk keperluan lain seperti pembuatan sertifikat rumah dan lainnya.


 

Cara Membuat dan Contoh RAB Rumah Terbaru 2020

 

Membuat rencana anggaran biaya (RAB) rumah memang tidak mudah. Oleh sebab itu, butuh adanya contoh RAB rumah untuk membantu kita dalam pembuatan anggaran pembangunan rumah secara benar.

Bagi kamu yang ingin membangun sebuah hunian tentu ada banyak hal yang harus diperhitungkan sebelum membangun rumah tersebut, mulai dari harga bahan baku, upah pekerja, pajak, dan lain-lain.

Seluruh anggaran tersebut harus disusun secara rapi agar terlihat skema pembiayaan pembangunan rumah secara jelas. Jika tidak, bisa-bisa terjadi anggaran yang bocor dan kelebihan budget yang besar.

Hal ini tentu sangat merugikan, bukan? Maka dari itu, penting untuk membuat RAB rumah agar kamu tidak kebingungan mengatur anggaran pembangunan hunian tersebut.

Lantas, bagaimana cara membuat RAB rumah yang benar? Untuk mengetahuinya, simak contoh RAB rumah terbaru di tahun 2020 berikut ini, yuk!

Mengenal RAB dan Cara Menghitungnya

Sebelum melihat contoh RAB rumah, ada baiknya kamu mengetahui lebih dulu apa itu RAB. RAB atau cost planning adalah perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan pembangunan atau proyek konstruksi.

Sehingga, dengan adanya RAB kamu dapat mengetahui berapa total perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk membangun sebuah rumah atau bangunan lainnya mulai dari awal hingga selesai.

Bahkan, RAB juga dapat berfungsi sebagai patokan ketika rumah tersebut ingin dijual kembali, lho. itu sebabnya, penting untuk menghitung RAB sebelum kamu membangun sebuah hunian.

Jika demikian, bagaimana sih cara menghitung RAB? Secara umum, ada dua cara yang bisa dilakukan dalam menghitung RAB, yakni sistem meter persegi dan sistem analisis harga satuan bangunan.

Kedua cara ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, oleh sebab itu untuk tahu lebih banyak terkait dua cara menghitung RAB, simak penjabaran lengkapnya di bawah ini:

·         Cara Menghitung RAB dengan Sistem Meter Persegi

Kelebihan dari cara menghitung RAB dengan sistem per meter persegi adalah sistem ini menawarkan perhitungan waktu yang lebih cepat, sehingga tidak memakan waktu yang lama untuk menyusun RAB.

Namun, jika ingin menggunakan cara ini pastikan kamu menyiapkan data-data yang nantinya diperlukan, seperti data luas bangunan rumah dan harga bangunan untuk setiap meter perseginya.

Selain itu, cara menghitung RAB dengan sistem meter persegi juga menuntutmu untuk menyesuaikan harga bangunan dengan waktu pengerjaan rumah, serta lokasi bangunan tersebut berada.

Contohnya seperti berikut ini:

Misalnya, kamu ingin membangun sebuah rumah dengan lebar 9 meter dan panjang 10 meter, maka luas bangunan adalah 90 meter persegi. Kita asumsikan saja harga bangunan per meter perseginya Rp2 juta.

Nah, sebagai cara menghitung RAB dengan sistem meter persegi kamu hanya tinggal mengalikan luas bangunan tadi dengan harga per meter perseginya, yakni 90 meter persegi x Rp2 juta, hasilnya Rp180 juta.

·         Cara Menghitung RAB dengan Analisis Harga Satuan Bangunan

Berbeda dari sebelumnya, kelebihan cara menghitung RAB dengan analisis harga satuan bangunan adalah cara yang satu ini dianggap sangat mendetail, sehingga tingkat ketelitiannya lebih baik dari cara lainnya.

Kendati demikian, kamu juga harus menyiapkan beberapa keperluan sebelum menggunakan cara analisis harga satuan bangunan, seperti membuat gambar atau denah rumah yang ingin dibangun.

Selain itu, kamu juga harus membuat daftar spesifikasi bahan baku bangunan dan harganya, merinci daftar pekerjaan, mencantumkan upah tukang, serta menghitung volume item pekerjaan.

Setelah semua data terkumpul, hitung volume masing-masing item berdasarkan gambar dan ukuran bangunan rumah, rumusnya dengan mengalikan volume serta harga satuan bangunan.

Contohnya seperti berikut ini:

Kita asumsikan saja, kamu ingin memasang ubin rumah seluas 60 meter persegi. Untuk mengetahui biaya pemasangan ubin tersebut, maka kamu mengalikannya dengan harga satuan ubin, misal Rp100 ribu.

Berdasarkan informasi di atas kita dapat mengetahui, bahwa total biaya pemasangan ubin rumah tersebut menjadi; 60 meter persegi x Rp100 ribu = Rp6 juta.

Bagaimana, setelah membaca ulasan di atas kamu sudah mengertikan cara menghitung RAB yang benar? Jika sudah, saatnya kita melihat contoh RAB rumah yang bisa kamu dijadikan sebagai referensi.

Contoh RAB Rumah Terbaru 2020

Sebelum masuk ke contoh RAB rumah, ada baiknya kamu mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam pembuatan RAB tersebut. Agar tidak salah, berikut selengkapnya:

1.   Gambar kerja, fungsinya untuk menentukan daftar pekerjaan yang akan dihitung dalam pembuatan RAB rumah, seperti enis pekerjaan, spesifikasi, ukuran bahan bangunan, dan lain-lain.

2.   Volume Pekerjaan, fungsinya untuk mengetahui setiap item pekerjaan yang akan dilakukan.

3.   Harga Satuan Kerja, fungsinya agar kita mengetahui berapa biaya dari masing-masing pekerjaan yang akan dilakukan, mulai dari harga upah hingga biaya material.

4.   Jumlah Biaya Pekerjaan, dengan ini kita dapat mengetahui berapa total biaya yang dibutuhkan untuk membangun rumah tersebut.

5.   Rekapitulasi, dengan ini kita dapat mengetahui hasil akhir dari RAB rumah yang dibuat, mulai dari sub-sub pekerjaan hingga total biaya keseluruhannya.

Setelah memahami langkah apa saja yang harus kamu lakukan ketika membuat RAB rumah, berikut contoh RAB rumah terbaru yang bisa kamu jadikan sebagai referensi:

https://lh5.googleusercontent.com/SL-iOHRIXkBviS4JKzEpoG33rM_P_f2KMi9hL0AlfKqNHWdPJuIMcuuBS11HaI9VqbDbV-ljYjNsUf2BqkuUt2SmW_ok764d7ajt2F1ZMb0Oi_c4hMNs2mYHfifXvnAXrnpUi0s

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar