RENCANA ANGGARAN BANGUNAN
(RAB)
Desain rumah minimalis
modern tipe 36
Luas lantai 1: 46 m2
Luas lantai 2: 42 m2
RAB: Rp360 juta - Rp400
juta
Rumah tipe 36 satu ini
dibuat di atas lahan 6 m x 11 m.
Ruang-ruang yang
terdapat di lantai 1 adalah ruang semi privat, seperti ruang tamu, ruang
keluarga, dapur, kamar mandi, dan tempat mesin cuci.
Sedangkan di lantai 2,
ruangan yang terdapat di sana adalah ruangan privat, yaitu tiga kamar tidur dan
kamar mandi.
Desain rumah minimalis
modern yang sempit dan memanjang ke belakang
Luas lantai 1: 52,5 m2
Luas lantai 2: 42 m2
RAB: Rp400 juta - Rp
450 juta
Memiliki luas lahan 5,4
m x 15 m memanjang ke belakang, sang arsitek membuat hunian ini menjadi dua
lantai.
Ruangan yang terdapat
di bangunan rumah ini yaitu ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dapur,
kamar mandi, tempat cuci dan jemur, kamar pembantu, kamar tidur utama, kamar
tidur anak, dan carport.
Desain rumah minimalis
modern 1 lantai di gang sempit
Luas bangunan: 96 m2
RAB: Rp400 juta - Rp500
juta
Berada di dalam gang,
rumah ini memiliki luas lahan 12 m x 14 m.
Lantaran di gang, rumah
ini tidak memiliki carport, sehingga hanya dibuat garasi untuk 3 sepeda motor.
Ruang-ruang yang
dibutuhkan adalah satu kamar tidur utama, dua kamar tidur anak, dan musala.
Rumah terasa luas dan
lega, bahkan masih ada ruang untuk gudang di bagian belakang.
Kamar tidur diletakkan
di depan dan samping belakang, sehingga ada sisa ruang untuk ruang keluarga dan
ruang makan.
Gudang yang terdapat di
bagian belakang juga bisa dijadikan kamar pembantu jika suatu saat dibutuhkan.
Desain ini juga bisa
diaplikasikan untuk rumah dengan mobil kecil.
Taman belakang yang ada
bisa memberikan cahaya dan udara alami pada siang hari.
Bahkan kamar-kamar di
sampingnya bisa mengandalkan cahaya dan udara dari taman tersebut.
Desain rumah minimalis
modern bergaya industrial 2 lantai
Luas lantai 1: 57,5 m2
Luas lantai 2: 50 m2
RAB: Rp230 juta - Rp280
juta
Rumah dengan luas lahan
10 m x 20 m ini memiliki beberapa kebutuhan ruang.
Di lantai 1, terdapat
garasi untuk satu mobil dan dua motor, ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan,
dapur, dan kamar tidur utama.
Sedangkan kebutuhan di
lantai 2, adalah dua kamar tidur dan ruang cuci dan jemur.
Dengan lahan yang cukup
luas, bagian belakang rumah bisa dikembangkan lagi nantinya sesuai dengan
kebutuhan yang ada.
Desain rumah minimalis
modern 60 m2 dua lantai
Luas lantai 1: 51,6 m2
Luas lantai 2: 58 m2
RAB: Rp440 juta - Rp550
juta
Rumah dengan luas lahan
6 m x 12 m ini terdiri dari dua lantai.
Di lantai 1, terdapat
ruang-ruang seperti dapur, kamar mandi, tempat mencuci pakaian, garasi, dan
musala kecil.
Sedangkan di lantai
dua, terdapat empat kamar tidur dan satu kamar mandi.
Lantaran lahan yang
terbatas, ada beberapa ruang yang harus dikorbankan.
Misalnya di lantai 1,
garasi mobil harus berupa carport saja. Musala pun harus berbagi dengan ruang
lainnya.
Tangga juga dibuat
tanpa split level, yang biasanya berguna untuk orang beristirahat sejenak
ketika menaiki tangga.
Walaupun akan sedikit
melelahkan penghuni rumah, cara ini diaplikasikan untuk menghemat ruangan.
Desain rumah minimalis
modern penuh kaca
Luas lantai 1: 78,25 m2
Luas lantai 2: 45 m2
RAB: Rp490 juta - Rp600
juta
Dengan luas lahan 8 m x
15 m, hunian ini dibuat menjadi dua lantai.
Di lantai 1, terdapat
kamar tidur utama dengan kamar mandi dalam, ruang keluarga, ruang tamu, ruang
makan, dapur, serta carport.
Di lantai 2, terdapat
dua kamar tidur anak, tempat jemur, dan teras.
Desain tampilan rumah
dibuat sederhana dengan menggunakan atap satu sisi dengan aliran yang mengarah
ke belakang.
Tema gaya rumah diambil
dari desain modern yang disesuaikan dengan iklim tropis Indonesia.
Cara
Membuat Rencana Biaya Bangun Rumah (RAB)=Rp.375 juta
Rencana anggaran biaya
bangun rumah (RAB) dapat dihitung dengan 2 cara, yaitu dengan sistem meter
persegi bangunan rumah dan sistem analisa harga satuan bangunan. Setiap
cara menghitung RAB ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Sistem meter
persegi bangunan rumah dari segi perhitungan waktu akan lebih cepat daripada
sistem analisa harga satuan bangunan. Di sisi lain, sistem analisa harga satuan
bangunan akan memberikan tingkat ketelitian yang lebih baik daripada sistem per
meter persegi bangunan rumah.
Sistem Per Meter
Persegi
Untuk sistem hitungan
anggaran bangun rumah ini hanya dibutuhkan 2 data, yaitu luas bangunan rumah
yang akan dibangun dan harga bangunan untuk setiap m2 disesuaikan dengan
waktu dan lokasi pembangunan. Dua data yang dibutuhkan cukup simpel sehingga
akan hemat waktu.
Misalkan Anda ingin
membangun sebuah rumah sederhana di kota Jakarta. Rumah tersebut memiliki lebar
10 m dan panjang 15 m. Harga bangunan setiap m2 dibandrol Rp 2,5 juta.
Luas bangunan mula-mula dihitung untuk mengetahui biaya bangun rumah tersebut.
Luas bangunan tersebut yaitu 10 m x 15 m = 150 m2. Adapun RAB rumah sederhana
Anda adalah sebesar 150 m2 x 2,5 juta rupiah = Rp 375 juta.
Tentu perhitungan di
atas hanya contoh. Harga bangunan untuk setiap per meter
persegi bergantung dengan lokasi dan waktu pengerjaan rumah. Nilainya dapat
lebih kecil atau sebaliknya.
Sistem Analisa Harga
Satuan Bangunan
Sistem hitung ini akan
mebutuhkan waktu yang lebih, tetapi hasil perhitungan akan lebih teliti.
Perhitungan RAB dengan sistem ini dimulai dengan membuat gambar rumah yang
ingin dibangun, mendaftar spesifikasi material dan syarat bangunan, merinci
daftar pekerjaan, dan menghitung volume item pekerjaan. Tidak hanya itu, Anda
juga harus mendaftar harga upah tukang dan bahan, menganalisis harga satuan
tiap item pekerjaan, menjumlah harga secara keseluruhan dan memperhitungkan PPN
10% serta untung untuk kontraktor.
Gambaran awal dan
rencana material merupakan data awal yang harus Anda siapkan. Masing-masing
item pekerjaan akan dihitung volumenya berdasar pada gambar bangunan yang telah
disertai dengan ukuran. Harga satuan pekerjaan dapat dihitung dengan mengalikan
volume dengan harga satuan.
Misalkan pada gambaran
yang di buat terdapat item pemasangan batu kali 10 m2. Biaya pada item
pekerjaan ini dapat dihitung dengan mengalikan volumenya 10 m2 dengan
harga satuan misal Rp 300 ribu. Adapun biaya untuk item pemasangan batu didapat
Rp 3 juta.
Estimasi
Membangun Rumah Sendiri Dengan Biaya Rp 300 Juta
Banyak keuntungan yang
didapat ketika membangun rumah sendiri. Menghemat keuangan tentu saja.
Menyesuaikan desain eksterior dan interior sesuai keinginan sudah pasti. Dan
gak perlu deh bayar duit bulanan seperti nyicil KPR.
Nah, buat kamu yang
punya duit tunai untuk membangun rumah sendiri, selamat ya. Kamu termasuk salah
satu orang yang beruntung. Tapi sebelum membangun rumah sendiri, ada baiknya
kamu estimasikan dulu biaya dan tetek bengeknya.
Berikut ini Depok24jam
merangkum besaran estimasi biaya membangun rumah sendiri dengan budget Rp 300
juta. Yuk langsung simak aja.
1. Tentukan perhitungan
awal
Katakanlah kamu sudah
mengantongi duit Rp 300 juta buat bangun rumah sendiri. Kamu hanya tinggal
menentukan spesifikasi dan bahan bangunan buat rumah idamanmu.
Misalkan kamu berencana
membangun rumah berlantai satu di atas lahan 70 meter persegi dengan luas
bangunan 36 meter persegi. Sementara spesifikasi yang direncanakan adalah
sebagai berikut.
– Dinding bata merah
– Kusen meranti
– Lantai keramik
– Atap genteng beton
– Pintu panel
– Jendela rangka kayu
– Plafond triplek rangka kayu
– Listrik PLN 1300 watt
– Sanitary closet jongkok
– Air PAM
– Struktur beton bertulang
2. Tentukan lokasi
Buat yang pengin
membangun rumah sendiri, langkah lain yang harus dilakukan adalah menentukan
lokasi. Sebab, pemilihan lokasi bisa menentukan besar kecilnya pengeluaran
biaya.
Kalau kamu punya budget
Rp 300 juta buat membangun rumah, kamu bisa cari lokasi yang harga tanahnya
masih murah. Kamu misalnya bisa mencari lahan per meternya sekitar Rp 1 juta.
Ada beberapa daerah
yang harga tanahnya di bawah Rp 1 juta. Misalnya di Jonggol, Kabupaten Bogor
atau Sawangan, Kota Depok dan lokasi lainnya.
Untuk membangun rumah
di atas luas lahan 70 meter persegi berarti biaya yang harus kamu keluarkan
untuk membeli tanah tersebut sebesar Rp 70 juta.
3. Biaya jasa tukang
Membangun rumah sendiri
sudah pasti membutuhkan tukang. Kamu bisa cari tukang bangunan yang udah biasa
ngebangun rumah di area sekitar kamu.
Untuk membangun rumah
sederhana, biasanya diperlukan dua tukang dan lima asisten. Makin banyak
personel, makin cepat rumah selesai.
Katakanlah biaya untuk
tukang biasanya berkisar antara Rp 150.000 per hari. Sementara untuk asisten
tukang per harinya dibayar Rp 100.000 per hari. Maka biaya yang perlu
dikeluarkan mencapai Rp 800.000 per hari.
Pembangunan rumah
biasanya rampung sekitar empat bulan untuk bisa ditempati. Jadi kalau dihitung
secara keseluruhan, biaya untuk tukang saja mencapai sekitar Rp 76.800.000.
Rincian perhitungannya:
Rp 800.000 x 4 bulan (96 hari kerja) = Rp 76,8 juta.
4. Hitung luas bangunan
Luas bangunan menjadi
salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam mengatur biaya pembangunan
rumah.
Misalnya kamu sudah
punya lahan 70 meter persegi dan segera membangun rumah sederhana dengan luas
bangunan mencapai 36 meter persegi.
Biaya bangunan dihitung
dengan skema per meter persegi. Kalau biaya bangunan dihitung Rp 2 juta per
meter persegi, maka total biaya yang harus dikelaurkan untuk rumah seluas 36
meterpersegi mencapai Rp 72 juta.
5. Biaya-biaya lain
membangun rumah
Punya budget Rp 300
juta buat membangun rumah sendiri bisa mencukupi bisa juga tidak. Itu akan
tergantung apakah kamu mengatur dan merencanakan sesuai perhitungan atau gak.
Tapi, selain
biaya-biaya di atas, kamu juga harus menyiapkan anggaran lain. Misalnya biaya
untuk pembelian furnitur, peralatan elektronik, perlatan dapur, pembelian
hiasan taman dan biaya pembelian perabotan rumah tangga lain.
Setidaknya, kamu harus
menyisihkan 15 persen buat biaya lain-lain dari total budget. Maka anggaran
biaya lain-lain tersebut mencapai Rp 45 juta.
Nah, sekarang mari kita
jumlahkan biaya pengeluaran membangun rumah sendiri seperti yang telah dihitung
di atas.
Biaya pembelian lahan= Rp 70 juta
Biaya tukang= Rp 76,8 juta
Biaya bangunan= Rp 72 juta
Biaya lain-lain= Rp 45 juta
Total= Rp 263,8 juta
Di atas telah kita
hitung total biaya pembangunan rumah sendiri. Dari budget Rp 300 juta,
kebutuhan membangun rumah sendiri mencapai Rp 263,8 juta. Artinya terdapat sisa
Rp 36,2 juta. Sisa tersebut bisa kamu manfaatin untuk keperluan lain seperti
pembuatan sertifikat rumah dan lainnya.
Cara Membuat dan Contoh RAB Rumah Terbaru 2020
Membuat rencana anggaran
biaya (RAB) rumah memang tidak mudah. Oleh sebab itu, butuh adanya contoh RAB
rumah untuk membantu kita dalam pembuatan anggaran pembangunan rumah secara
benar.
Bagi kamu yang ingin
membangun sebuah hunian tentu ada banyak hal yang harus diperhitungkan sebelum membangun rumah
tersebut, mulai dari harga bahan baku, upah pekerja, pajak, dan lain-lain.
Seluruh anggaran tersebut
harus disusun secara rapi agar terlihat skema pembiayaan pembangunan rumah secara jelas. Jika
tidak, bisa-bisa terjadi anggaran yang bocor dan kelebihan budget yang
besar.
Hal ini tentu sangat
merugikan, bukan? Maka dari itu, penting untuk membuat RAB rumah agar kamu
tidak kebingungan mengatur anggaran pembangunan hunian tersebut.
Lantas, bagaimana cara
membuat RAB rumah yang benar? Untuk mengetahuinya, simak contoh RAB rumah
terbaru di tahun 2020 berikut ini, yuk!
Mengenal RAB dan Cara Menghitungnya
Sebelum melihat contoh RAB
rumah, ada baiknya kamu mengetahui lebih dulu apa itu RAB. RAB atau cost
planning adalah perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan pembangunan
atau proyek konstruksi.
Sehingga, dengan adanya RAB
kamu dapat mengetahui berapa total perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk
membangun sebuah rumah atau bangunan lainnya mulai dari awal hingga selesai.
Bahkan, RAB juga dapat
berfungsi sebagai patokan ketika rumah tersebut ingin dijual kembali, lho. itu
sebabnya, penting untuk menghitung RAB sebelum kamu membangun sebuah hunian.
Jika demikian, bagaimana sih
cara menghitung RAB? Secara umum, ada dua cara yang bisa dilakukan dalam
menghitung RAB, yakni sistem meter persegi dan sistem analisis harga satuan
bangunan.
Kedua cara ini memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing, oleh sebab itu untuk tahu lebih
banyak terkait dua cara menghitung RAB, simak penjabaran lengkapnya di bawah
ini:
·
Cara Menghitung
RAB dengan Sistem Meter Persegi
Kelebihan dari cara
menghitung RAB dengan sistem per meter persegi adalah sistem ini menawarkan
perhitungan waktu yang lebih cepat, sehingga tidak memakan waktu yang lama
untuk menyusun RAB.
Namun, jika ingin menggunakan
cara ini pastikan kamu menyiapkan data-data yang nantinya diperlukan, seperti
data luas bangunan rumah dan harga bangunan untuk setiap meter perseginya.
Selain itu, cara menghitung
RAB dengan sistem meter persegi juga menuntutmu untuk menyesuaikan harga bangunan
dengan waktu pengerjaan rumah, serta lokasi bangunan tersebut berada.
Contohnya seperti berikut
ini:
Misalnya, kamu ingin
membangun sebuah rumah dengan lebar 9 meter dan panjang 10 meter, maka luas
bangunan adalah 90 meter persegi. Kita asumsikan saja harga bangunan per meter
perseginya Rp2 juta.
Nah, sebagai cara menghitung
RAB dengan sistem meter persegi kamu hanya tinggal mengalikan luas bangunan
tadi dengan harga per meter perseginya, yakni 90 meter persegi x Rp2 juta,
hasilnya Rp180 juta.
·
Cara
Menghitung RAB dengan Analisis Harga Satuan Bangunan
Berbeda dari sebelumnya,
kelebihan cara menghitung RAB dengan analisis harga satuan bangunan adalah cara
yang satu ini dianggap sangat mendetail, sehingga tingkat ketelitiannya lebih
baik dari cara lainnya.
Kendati demikian, kamu juga
harus menyiapkan beberapa keperluan sebelum menggunakan cara analisis harga
satuan bangunan, seperti membuat gambar atau denah rumah yang ingin dibangun.
Selain itu, kamu juga harus
membuat daftar spesifikasi bahan baku bangunan dan harganya, merinci daftar
pekerjaan, mencantumkan upah tukang, serta menghitung volume item pekerjaan.
Setelah semua data terkumpul,
hitung volume masing-masing item berdasarkan gambar dan ukuran bangunan
rumah, rumusnya dengan mengalikan volume serta harga satuan bangunan.
Contohnya seperti berikut
ini:
Kita asumsikan saja, kamu
ingin memasang ubin rumah seluas 60 meter persegi. Untuk mengetahui biaya
pemasangan ubin tersebut, maka kamu mengalikannya dengan harga satuan ubin,
misal Rp100 ribu.
Berdasarkan informasi di atas
kita dapat mengetahui, bahwa total biaya pemasangan ubin rumah tersebut
menjadi; 60 meter persegi x Rp100 ribu = Rp6 juta.
Bagaimana, setelah membaca
ulasan di atas kamu sudah mengertikan cara menghitung RAB yang benar? Jika sudah,
saatnya kita melihat contoh RAB rumah yang bisa kamu dijadikan sebagai
referensi.
Contoh RAB Rumah Terbaru 2020
Sebelum masuk ke contoh RAB
rumah, ada baiknya kamu mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam pembuatan
RAB tersebut. Agar tidak salah, berikut selengkapnya:
1.
Gambar kerja, fungsinya untuk
menentukan daftar pekerjaan yang akan dihitung dalam pembuatan RAB rumah,
seperti enis pekerjaan, spesifikasi, ukuran bahan bangunan, dan lain-lain.
2.
Volume Pekerjaan, fungsinya
untuk mengetahui setiap item pekerjaan yang akan dilakukan.
3.
Harga Satuan Kerja, fungsinya
agar kita mengetahui berapa biaya dari masing-masing pekerjaan yang akan
dilakukan, mulai dari harga upah hingga biaya material.
4.
Jumlah Biaya Pekerjaan,
dengan ini kita dapat mengetahui berapa total biaya yang dibutuhkan untuk
membangun rumah tersebut.
5.
Rekapitulasi, dengan ini kita
dapat mengetahui hasil akhir dari RAB rumah yang dibuat, mulai dari sub-sub
pekerjaan hingga total biaya keseluruhannya.
Setelah memahami langkah apa
saja yang harus kamu lakukan ketika membuat RAB rumah, berikut contoh RAB rumah
terbaru yang bisa kamu jadikan sebagai referensi: